Kota Tangerang, SUARA TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) memastikan pada pertengahan Desember 2017 mendatang seluruh sistem layanan perizinan yang sebelumnya masih manual, akan beralih menjadi sistem online.
Hal tersebut dikatakan Kepala DPMPTSP H Karsidi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Data dan Adpokasi H Iyos Gunardi, Kamis (30/11).
“Targetnya pertengahan Desember, paling lambat awal Januari seluruh sistem sudah berbasis online,” terang nya.

Layanan perizinan di kantor DPMPTSP Kota Tangerang
Dia menambahkan, saat ini DPMPTSP sendiri telah mengelola sebanyak 37 perizinan dimana 20 perizinan itu diantaranya sudah berbasis online. Nantinya seluruh perizinan berbasis online.
“Seluruh perizinan yang sebelumnya berada di dinas teknis pun akan dialihkan ke DPMPTSP,” imbuhnya
Pihaknya berharap, dengan hadirnya perizinan online tersebut akan dapat mempermudah proses perizinan sehingga mampu menarik para investor datang ke Kota Tangerang.
“Tujuannya yang pertama untuk memermudah masyarakat, jadi tidak perlu datang ke kantor cukup via online saja, selain itu juga mempersingkat waktu proses. Hasil akhirnya akan menjadi magnet bagi investor untuk datang,” katanya.
Selain itu, Dinas Perizinan juga menargetkan investasi atau penanaman modal di Kota Tangerang pada 2018 sekitar Rp 27,8 Triliun.
“Pencapaian saat ini tahun 2017 sekitar Rp.24,7 Trilun, yaitu dari sektor investasi industri logam dan elektronik sekitar 50 persen. Sisanya di sektor perdagangan dan jasa, serta industri makanan,” ungkapnya.
Sebelumnya, sambung Iyos, DPMPTSP Kota Tangerang konsen pada sektor industri. Seiring semakin terbatasnya lahan, kemudian mengalihkan kepada sektor jasa dan barang dengan alasan sektor tersebut banyak menyerap tenaga kerja dan tidak butuh lahan yang cukup luas.
“Sejak tahun 1982, investasi di Kota Tangerang berkembang dengan sangat pesat,” paparnya.
Menurutnya Keberadaan Bandara Soekarno-Hatta merupakan keunggulan yang dimiliki Kota Tangerang. Dalam sektor investasi, sarana tersebut membuat mobilitas menjadi sangat tinggi.
“Kami mengurus 37 perizinan, sebagian besar sudah online sehingga mendukung iklim investasi,” pungkasnya. (Advetorial)