BREAKING NEWS

Pilkada Tangsel, Survei: Benyamin figur paling populer

Kota Tangsel, SUARA TANGERANG – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tinggal sebentar lagi. Pasangan calon pun mulai ‘bergeliat’ meraih simpati masyarakat. Mulai dari aksi bagi-bagi hewan kurban dan sembako, hingga berwacana terkait program kerja yang akan dikerjakan 5 tahun ke depan jika jadi pemenang pada Pilkada Desember mendatang.

Pertanyaannya, apakah dengan bagi-bagi hewan kurban dan sembako serta berwacana terkait program kerja yang dilakukan itu dapat meningkatkan popularitas dan elektabilitas pasangan calon?

Menurut Direktur Lembaga Survei Indonesia, Sapraji, kemungkinannya sangat tipis, karena kemenangan di Pilkada itu didapat dari kampanye panjang, dari kerja taktis, dan berdasarkan strategi yang jitu. Tidak bisa ada orang yan datang ke satu daerah lalu berkampanye sebentar saja dan menang. Itu semua butuh proses panjang, mulai dari tahap pengenalan, peningkatan popularitas, uji akseptabilitas, dan terakhir adalah meraih elektabilitas.

“Pilkada itu tidak sederhana. Bukan datang terus pasang-pasang spanduk dan buat iklan di sosial media lalu yakin menang. Sudah banyak korban Pilkada itu, kan lebih banyak yang kalah daripada yang menang. Apalagi ini di Tangsel, medan yang komplit. Pemilih emosionalnya banyak, pemilih rasionalnya juga berisik,” katanya, Senin (27/7), seminggu lalu.

Lalu bagaimana dengan popularitas dan elektabilas dari pasangan calon yang mulai ‘memerkenalkan’ diri mereka kepada masyarakat Tangsel saat ini?

Berdasarkan hasil survei Media Inovasi Survey Independent (MISI) yang dipublish di anotasi.id, bahwa ada lima nama populer pengganti Airin Rachmi Diany. Kelima nama itu antara lain adalah, Benyamin Davnie memeroleh: 79,4%, Arsid: 56,4%, Muhammad: 39,7%, Siti Nur Azizah: 33,7%, Suhendar: 29,3%.”

Menurut Wawan Setiawan selaku Direktur MISI, tingkat keterpilihan atau elektabilitas, terjadi perubahan posisi, yaitu didapati hasil: Benyamin Davnie: 13,0%, Muhamad: 11,0%, Siti Nur Azizah: 9,3%, Suhendar: 4,6%, Arsid: 4,0%..

Direktur MISI ini kemudian menjelaskan bahwa, perubahan posisi tersebut bisa terjadi, karena mengukur dari tingkat keaktifkan para kandidat untuk mensosialisasikan dirinya sebagai bakal calon wali kota.

“Jadi wajar secara popularitas Arsyid banyak dikenal tetapi untuk peluang terpilihnya minim, sebab beliau jarang sekali melakukan sosialisai kepada masyarakat,” ujar Wawan sebagaimana dikutip anotasi.id, Senin (3/8).

Untuk diketahui, jajak pendapat MISI ini dilakukan terhadap 10 sampel nama, calon wali kota ramai diperbincangkan di sosial media mau media massa di Tangsel, mereka adalah Benyamin Davnie, Arsid, Muhamad, Siti Nur Azizah, Suhendar, Heri Gagarin, Rahayu Saraswati, Ruhamaben, Azmi Abubakar, dan Pilar Saga Ichsan.

Beberapa survei lain seperti yang dilakukan oleh Konsep Indonesia, Indopolling Network, dan Saiful Mujani Research and Consulting juga mengguli Benyamin Davnie pada aspek popularitas dan keterpilihan atau elektabilitas.

Terlepas dari hasil survei tersebut, Sapraji menilai, sisa waktu lima bulan ke masa pencoblosan nanti harus dimanfaatkan oleh pasangan calon untuk turun menyapa warga. Tim pemenangan mereka harus bekerja ekstra, kreatif dan inovatif.

“Jika masih memakai cara-cara lama di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), kecil kemungkin pasangan calon akan menag dalam Pilkada nanti.”

“Kontestan harus bekerja di atas dan di bawah. Pertama dan utama harus dikenal dan disukai lalu diterima dengan tangan terbuka sehingga bisa dipilih. Kondisi sekarang ini saya kira petahana diuntungkan, karena itu momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik, saya rasa Benyamin Davnie akan menang,” pungkas Sapraji. (1st/*)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Mantan Ketua PB NU, Kiyai Said Aqil Siradj sebut Anies nasionalis dan agamis

Jakarta, SUARA TANGERANG – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Prof. Dr. ...