Tangerang, SUARA TANGERANG – Tawuran antar pelajar di kolong jembatan Jalan Raya Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang memakan korban jiwa pada Senin (28/3/2022).
Dikabarkan tawuran terjadi berawal adanya janjian COD (Cash On Delivery) di sebuah media sosial.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan korban tawuran sempat dibawa ke RSUD Tangerang untuk diberikan perawatan intensif namun nyawanya sudah tidak terselamatkan. Salin itu, ada dua korban luka-luka yang berhasil diberikan pengobatan.
“tawuran ini menyebabkan satu pelajar meninggal dunia setelah melalui perawatan di RSUD Tangerang,” ujar Komarudin kepada wartawan saat meninjau di lokasi kejadian seperti dilansir Presisinews.id padas Senin (28/3/2022) sore.
“Ada dua korban yang mengalami luka tapi sudah selesai menjalani pengobatan dan sekarang sedang di introgasi,” sambungnya.
Usai melihat langsung di tempat kejadian perkara, Komarudin sampaikan bahwa telah menemukan beberpa gambaran yang sedikit memperjelas terjadinya kejadian.
“Disini kita melihat langsung di TKP, dimana diduga pertama kali korban terluka, arah datang dan perginya kedua kelompok ini,” paparnya.
Komarudin mengaku pihaknya sudah mengamankan beberapa orang yang diduga dari kedua kelompok korban dan pelaku. Dimana berasal dari salah satu sekolah SMP swasta dan MTS di Kecamatan Teluknaga.
“Sekali lagi masih diduga dua kelompok. Saat ini masih baru beberapa orang yang kami amankan baik dari kelompok korban termasuk juga dari rekan-rekan pelaku.”tuturnya
“Dari salah satu sekolah SMP swasta satu lagi MTS saat ini kami masih mengambil beberapa orang dan tim masih dilapangan,” ungkap Kapolres. Masih Komarudin
menyampaikan hal tersebut merupakan fenomena lama yang kembali terjadi biasa nya. Seperti diketahui ia menungkap jika aksi pelajaran dengan menggunakan COD.
“Kami menilai ini fenomena lama yang kembali terjadi biasa nya, seperti kita ketahui bahwa mereka aksi pelajaran ini bermain dengan menggunakan COD (Cash On Delivery) biasa nya mereka saling tantang saling ejek diancam dan dikejar dan lain sebagainya,” terang Komarudin.
Himbauan Kapolres Metro Tangerang dan akun yang terdeteksi untuk tawuran
Disamping itu, Komarudin menghimbau kepada orang tua untuk memantau aktivitas para pelajar. Jika menemukan indikasi yang mencurigakan untuk segera rekam dan kirim ke polisi.
“Kami juga mengajak masyarakat pantau betul aktivitas anak-anak kita generasi penerus. Yang manakala masyarakat menemukan indikasi yang mencurigakan dan meresahkan segera rekam dan kirim ke kami (polisi-red) akan segera kita tindak lanjuti,” paparnya.
Kemudian, ia meminta kepada para orang tua untuk segera menyerahkan anak-anaknya jika terlibat dalam peristiwa tawuran tadi siang.
“Kami juga meminta kepada para orang tua untuk menyerahkan anak-anaknya yang terlibat tawuran tadi siang ke kantor polsek teluknaga. Jangan sampai kami tindak dilapangan,” pungkasnya.
Lulusan Akpol 1997 ini pun membeberkan bahwa pihaknya sudah mendeteksi sebanyak 74 akun yang biasa melakukan ujaran kebencian atau tantangan diduga untuk melakukan tawuran.
“Kami sudah mendata ada 74 akun yang sudah di deteksi. Yang biasa melakukan ujaran kebencian atau tantangan yang ada di wilayah Polres Metro Tangerang Kota,” ungkapnya. (4rdi)