Tangerang, SUARA TANGERANG – Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail dan Camat Pakuhaji H Asmawi memberikan wejangan kepada para pelajar tingkat SMA/SMK dan SMP se-Kecamatan Pakuhaji untuk bisa menjadi generasi penerus yang unggul.
Wejangan atau nasehat tersebut dilakukan di acara Seminar Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh DPK KNPI Pakuhaji, Senin (18/4/2022)
Turut hadir, Ketua DPD KNPI Kab. Tangerang Juanda, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Nawa Said Damyati, Camat Pakuhaji, Kapolsek Pakuhaji AKP Zuhri Mustofa, Danramil 10 Sepatan Kapten Inf. Agus Halim Siregar dan Ketua MUI Kec. Pakuhaji Kyai Hasan Basri.
Dalam kesempatan itu, Kholid di hadapan para pelajar menyampaikan, bahwa setiap masa pasti ada penguasa, setiap penguasa pasti ada masanya.
“Pak Camat ada masanya besok pensiun, atau mungkin juga dipindahtugaskan. Pak Kapolsek sama, nah siapa yang akan menggantikan? Adik-adik semua yang hari ini sedang belajar, baik itu di SMA maupun di SMP,” kata Kholid.
“Hari ini masanya Kholid Ismail, belum tentu besok, bisa orang lain. Maka baik-baiklah menggunakan masa itu,” Lanjut Kholid.
Menghadapi tantangan hari ini, Kholid katakan adalah bagaimana menggunakan distrubsi teknologi yang sudah memporak porandakan kebudayaan masyarakat. Salah satu contoh transisi tersebut, melihat kemarin pada situasi COVID-19.
Pimpinan wilayah seperti camat mungkin sulit mengumpulkan para guru untuk kegiatan belajar siswa nya secara tatap muka, karena memang ada pandemi COVID-19. Menurut Kholid ini adalah suatu tantatangan merubah paradigma yang lama menjadi yang baru.
“Maka pemanfaatan distrubsi teknologi sangat penting bagi kita apalagi untuk kalangan para pelajar. Tentunya dua tahun lalu belajar tatap muka sudah keharusan, tidak datang kesekolah sudah pasti di tulis alpa atau bolos. Sekarang ada yang disebut dengan daring atau belajar online, nah ini kemudian ada jeda waktu bagaimana tidak mau terjadi tawuran yang melakukan penyalahgunaan teknologi,” papar Kholid.
“Punya handpone bukan untuk sarana belajar, malah untuk berkomunikasi kegiatan negatif berkat berita yang buruk hingga menimbulkan prasangka negatif antar kelompok pelajar kemudian memicu keributan. Pagi izin berangkat ke sekolah engga tau nya malah ngumpul disuatu tempat, penyebabnya kenapa ? karena menggunakan teknologi yang tidak arif dan bijak,” sambungnya.
Oleh karenanya, Politisi PDI Perjuangan ini berpendapat bahwa harus diperkuat macthsvorming nya jika mengutip kata Soekarno yaitu memaksakan suatu kelompok untuk taat, tunduk dan patuh terhadap peraturan.
“Jangan biarkan seolah kegiatan buruk dibilang tradisi,” tandasnya.
Terakhir, Kholid mengungkap terkait menyikapi bonus demografi sosial di tahun 2030 dimana usia muda lebih banyak dibanding usia yang tua. Bagaimana peran anak muda kalau hari ini disuguhkan dengan kemanjaan, indisipliner, ia meyakini ini akan menjadi wacana buruk buat generasi negara yang akan datang.
“Maka cara terbaik menyiapkannya memberikan ruang kesempatan anak muda untuk berbuat positif yang bisa dikerjakan atau dilakukan sehingga menutupi ruang negatif,” pungkasnya.
Sementara itu Camat Pakuhaji, Asmawi mengatakan, maraknya kenakalan remaja belakangan ini perlu menjadi perhatian khusus disetiap sektor, bukan hanya unsur Pemerintah, Polisi serta Danramil melainkan tugas bersama turut menjaga dan mengawasi anak-anak remaja dalam keseharian kegiatannya, oleh karena itu Peran serta orang tua menjadi pokok utama untuk selalu mengontrol anak – anaknya, agar tidak terlibat kegiatan yang tak bermanfa’at untuk anak – anak. Lewat seminar ini diharapkan OKP KNPI dapat merangkul para pemuda disetiap Desa Kecamatan untuk melakukan kegiatan yang positif dan lebih bermanfa’at,” ujar Asmawi, Rabu, (20/4/2022).
Lewat program kepemudaan tersebut, diharapkan dapat meminimalisir kegiatan tawuran serta menjauhkan mereka (remaja) dari narkoba dan sejenisnya.
“Apa lagi saat ini bulan Ramadan sebaiknya kegiatan lebih banyak di isi di musholah atau masjid untuk bertadarus ketimbang nongkrong kumpul kumpul yang tak bermanfa’at yang dapat mengundang ke arah kegiatan yang negatip,” jelasnya.
“Ayo kembangkan hobi bakat kreativitas para pemudanya dalam wadah KNPI, ada program seperti apa mari kita diskusikan bersama dalam upaya meminimalisir kegiatan – kegiatan negatip yang dilakukan para remaja itu sendiri,” kata Asmawi. (4rDi)