BREAKING NEWS

BRMB ultimatum, Pemprov DKI Jakarta dan APH diminta usut masalah PT BMKU hingga tuntas

Jakarta, SUARA TANGERANG – Ribuan massa aksi mengatasnamakan Barisan Rakyat Menggugat Bajamarga (BRMB) kembali berunjuk rasa mempersoalkan dugaan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh PT Bajamarga Kharisma Utama (BMKU) di Kapuk Kamal Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, Kamis (14/7/2022).

Aksi yang ketiga kali ini merupakan bentuk ketidak puasan mereka lantaran Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pemerintah Provinsi (Pempov) DKI Jakarta belum menyikapi tuntutan mereka atas dugaan sejumlah pelanggaran yang dilakukan PT BMKU dengan serius.

Sebelumnya, massa BRMB ini telah menyampaikan aspirasinya di tiga lokasi berbeda, yakni di depan PT BMKU, Kantor Administrasi Wali Kota Jakarta Utara, dan Kantor Pusat Bank Negera Indonesia (BNI) Wisma 46 Sudirman Jakarta Pusat.

Berdasarkan data BRMB, PT. BMKU diduga kuat telah melanggar Peraturan Daerah No.1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) DKI Jakarta dimana perusahaan ini dibangun di atas lahan yang berada dizona ruang terbuka hijau.

Posisi perusahaan produksi baja ini juga diduga melanggar buffer zone atau batas penyangga kawasan Tol Prof. Sedyatmo-Bandara yang sering menyumbang banjir dijalan bebas hambatan tersebut.

Ketiga, bahwa owner PT BMKU merupakan tersangka kasus penggunaan NIK KTP orang lain bernama Jimmy Lie yang diduga kuat terdapat banyak manipulasi pajak perusahaannya.

Kemudian, keempat perusahaan tersebut terendus mendapatkan pinjaman kredit triliunan rupiah dari Bank BNI dengan jaminan yang diduga sejumlah surat tanah bermasalah.

Koordinator Aksi Dulamin Zhigo mengatakan bahwa aksi yang ketiga merupakan bentuk ultimatum kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta diwakili Walikota Jakarta Utara dan aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas dugaan pelanggaran PT BMKU.

“Kami dari Barisan Rakyat Menggugat Bajamarga mendesak untuk segera mengusut dugaan pelanggaran dari PT Bajamarga Kharisma Utama, terdiri dari pelanggaran tata ruang DKI Jakarta, buffer zone tol, manipulasi pajak dan kasus pinjaman kredit triliunan dengan diduga jaminan surat tanahnya bodong,” ujar Dulamin Zhigo kepada wartawan.

“Dan aksi ketiga kami ini merupakan bentuk ultimatum kami kepada aparat penegak hukum dan pemerintah DKI Jakarta untuk segera bertindak. Perusahaan ini diduga kuat banyak mengkangkangi aturan ko,” sambungnya.

Duliman Zhigo mendesak bangunan perusahaan baja tersebut segera dibongkar karena dibangun diatas lahan yang bukan seharusnya sudah diatur di Perda No.1 Tahun 2014 tentang RDTR DKI Jakarta.

Kemudian selanjutnya, Zhigo mengungkap aksi di BNI ini, untuk mendesak direksi dan bejabat berwenang di bank milik negara ini untuk segera di rieview dokumen surat yang dijaminkan oleh pihak PT BMKU.

“Kalau memang ini benar yang diberikan jaminan berupa surat tanah itu bermasalah, maka KPK, Kejaksaan Agung dan Polri harus betul-betul diusut bahwa ini adalah pidana murni dan harus ditangkap semua pihak yang terlibat,” pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Jakarta Utara yang diwakili Kepala Sudin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Yunus Burhan mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti laporan dari BRMB terkait dugaan pelanggaran tata ruang oleh PT BMKU.

“Hari ini para Kepala Dinas terkait sedang gelar rapat membahas dugaan pelanggaran tata ruang yang dilakukan PT Bajamarga Kharisma Utama di Kapuk Kamal Kecamatan Penjaringan sana. Hari Senin akan turun ke lapangan,” ujar Yunus.

Pihaknya meminta BRMB untuk dapat bersabar dan mempercayakan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum.

“Kami akan bekerja dengan maksimal menyikapi dugaan permasalahan yang dilakukan PT Bajamarga Kharisma Utama,” paparnya. (4rD1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Kota Berkelanjutan di mata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gita Wirjawan

Jakarta, SUARA TANGERANG – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menutup bulan Oktober tahun ...