BREAKING NEWS

Krisis global, Jusuf Kalla: Ambil manfaat ekonomi, kita harus optimis

Jakarta, SUARA TANGERANG – Mantan Wakil Presiden RI, H.M Jusuf Kalla, pada acara diskusi panel dengan tajuk Global Economy: Reflections and Challenges for Indonesia post G20 Presidency menyampaikan bahwa menyadari pertemuan G20 di Bali adalah pertemuan yang paling dilematis dan mungkin yang paling ribet.

Lanjut Jusuf Kalla, kemungkinan akan banyak kendala karena adanya perang Rusia-Ukarina. Pertentangan Amerika, Rusia dan terakhir dengan Saudi. Serta adanya saling embargo antara Rusia dengan negara-negara Eropa hingga terjadilah krisis ekonomi di Eropa.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla sebagai keynote speech dalam diskusi panel yang digelar Universitas Paramadina dan Konrad Adenauer Stiftung (KAS), Jerman pada hari Rabu (2/11/2022) lalu di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Sebagai mantan orang nomor dua di negeri ini, JK berharap agar Indonesia bisa mendamaikan konflik di antara pimpinan-pimpinan negara yang bertikai tersebut.

“Kita bersyukur dihadiri seluruh pemimpin negara-negara G20,  kita berharap agar Indonesia bisa mendamaikan pimpinan-pimpinan negara, Putin-Biden dan sebagainya. Walaupun saya yakin ini bukan pekerjaan mudah,” ujar JK.

Namun akibat konflik-konflik antar negara ini dan kebijakan-kebijakan bukan hanya di Rusia dan Ukraina juga China, Jepang, Amerika, Korea Selatan dan Utara itu juga bagian di Asia Timur yang memberi dampak kepada ekonomi kewilayahan.

“Namun di Asia Tenggara relatif jauh termasuk Indonesia. Karena itu kalau kita lihat ramalan Worldbank, Vietnam bisa tumbuh 7,5%, Filipina 6,5-7%, Malaysia 6,4%, Indonesia 5%. Jadi di ASEAN kita nomor 4, artinya kita mempunyai peluang lebih baik lagi. Itu artinya ada peluang dari krisis energi, krisis pangan di dunia justru memberikan suatu kebutuhan yang dapat kita berikan,” imbuh JK.

Menurutnya, dimanapun terjadi suatu krisis di suatu wilayah itu bisa memberikan manfaat apabila negara itu mampu mengisi kebutuhan itu. “Jadi jangan dianggap krisis dunia itu merupakan krisis keseluruhan, ada yang mengambil manfaat, Vietnam mengambil manfaat, Filipina, kenapa kita tidak? Berarti ada yang harus dievaluasi dari kebijakan kita sehingga kita bisa dapat manfaat dari krisis tersebut. Saya yakin resesi dunia  tidak banyak menyentuh Asia tenggara. Karena kita cukup listrik berlebih untuk PLN, harga batubara naik. Kita baru swasembada pangan beras diberi penghargaan.  Itu artinya kita tidak memiliki 2 masalah yang menyebabkan resesi negara-negara Eropa,” jelas JK.

“Pengalaman krisis keuangan perekonomian Amerika jatuh, tapi kita masih tumbuh 4,5% turun dari 6, tapi dalam 1 tahun  kembali naik. Jadi ekonomi dunia tidak berarti semua ekonomi tersambung. Karena itu saya mengatakan jangan pesismis, mari kita optimis. Justru dari krisis itu kita mengambil manfaat mendukung dunia dengan mengambil manfaat ekonominya,” papar JK.

Lebih lanjut JK menyarankan bahwa kita harus mempunyai hubungan baik dengan bangsa lain, perjanjian perdagangan harus cepat, jangan ketinggalan mengambil manfaatnya seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, karena kita jauh lebih baik Sumber Daya Alam kita jauh lebih baik. “Berarti kebijakan kita, kebijakan keuangan, moneter, investasi, energi, harus kita perbaiki. Hukum yang menyebabkan orang khawatir untuk investasi harus serius kita perbaiki.” pungkasnya. (1st)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

LACAK: Cianjur bisa bangkit dan pulih, dari kita untuk saudara kita

Cianjur, SUARA TANGERANG – Lion Air Group melalui Lion Air Care, sebagai unit yang fokus pada kegiatan ...