SUARA TANGERANG – Tahun 1977, Jalan Diponegoro 16, Jakarta Pusat. Inilah Sekretariat PB.HMI, pusat kegiatan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia. Hari itu (lupa tanggal dan bulannya), seorang kakek dengan menggunakan tongkat, memasuki pekarangan PB.HMI. Saya tertegun. Wajahnya biasa kulihat di buku-buku sejarah. Pernah juga kulihat di film dokumenter. Mohamad Roem.! Inilah diplomat ulung. Pahlawan Perjanjian Roem – Royen. Beliau mendatangi sekretariat PB.HMI sebagai Pemateri dalam acara Pusdiklat PB.HMI (Pak Roem adalah tokoh Masyumi kedua yang saya berdialog langsung. Jadi, pak Kasman, tokoh Masyumi ketiga yang kuajak dialog). Pak Roem dan Pusdiklat PB.HMI Pusdiklat adalah Latihan Kepemimpinan khusus yang dilaksanakan langsung ...
Read More »